Siapa yang bilang sulit?.. yang belum
bisaa yaa tentu aja.Yahh jadi yess itu yang saya lihat
dari ‘les’ ibu profesional yang waktu itu dijalani ibu saya.Semangat! kata orang
yang berperang.bicara itu mudah.
Ya.. banyak
sekali ungkapan untuk semangat.Dan tentu saja banyak cerita saat pertama kali
ke kota terpencil ini kotaPelaihari,termasuk beberapa cerita di bawah ini:
Suatu hari , saat ibu saya pergi ke pasar
beliau membeli telur ibu pun bertanya“berapa harganya?’’tanya ibu saya “saribu
sabuting bu ai’’jawab sang penjual telur [artinya;seribu satu bu] tapi, ibu
saya yang kala itu belum bisa bahasa banjar dalam hati berkata; “hah? Ibu bunting ? [hamil]’’ dan inilah dua momen yang masih saya ingat;
Saat saya
baru saja bersekolah di kota ini[kelas 1 sd cawu 2] saya masuk kelas 1a katanya
itu kelas unggulan.Tapi, ada masalah lain;saya tidak mengerti bahasa yang dikeluarkan
ibu guru saya tentu saja
menyulitkan dan akhirnya pun saya dimasukkan kelas 1c yang ibunya lumayan bisa
tidak berbahasa daerah.[itupun beliau masih banyak berbahasa banjar yang cukup
menyulitkan]
Nah,waktu
saya baru masuk kelas 1c saat istirahat teman saya bertanya tentang kotak
pensil saya; ‘’iih bagusnya nukar dimana ikam?” saya respon menjawab ;
‘’nukar-nukar aku beli tau!’’ setelah itu saya ke perpustakaan tempat ibu saya
berada tapi, guru- guru yang mendengar malah tertawa ternyata iih bagusnya nukar dimana ikam itu
artinya iih bagusnya kamu beli dimana[ikam=kamu bahasa kasar] tentu mungkin
lebih banyak pengalaman lucu tentang belajar bahasa banjar tapi toh,seperti pepatah ;berakit-rakit ke hulu berenang- renang
kemudian kami pun berangsur-angsur bisa.
Aisha...salam kenal. Tante temen ibu Aisha waktu SMA, tapi bukan berarti temenannya pas SMA aja ya....sampe sekarang masih tetep temenan. Tulisan Aisha lucu ya.... Aisha pinter merangkai kata-kata (mirip ibu Aisha). Salam ya buat Ibu
BalasHapus